Sifat Fisikokimia terkait Parameter Obat

NAMA: ANITA SAVITRI

NIM: G1E121027

KELOMPOK: 2A

https://youtu.be/pCdf9Qv0b8M




Komentar

  1. Menurut yang dijelaskan oleh Anita terkait cara meningkatkan kelarutan obat dengan cara kompleksasi yang membentuk ikatan kompleks pada obat hidrofob. Lalu metode apa yang akan dilakukan jika ingin meningkatkan kelarutan obat lipofilik yang memiliki kelarutan yang rendah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan menjawab
      pertanyaan dari aura, untuk obat lipofilik itu termasuk ke dalam golongan BCS
      (Biopharmaceutical drug Classification System) kelas II, dimana obat tersebut memiliki permeabilitas tinggi tetapi kelarutannya rendah sehingga dapat
      menurunkan bioavailabilitas obat. Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik formulasi lebih lanjut untuk dapat meningkatkan kelarutan obat sehingga bioavailabilitasnya
      tinggi. Formulasi dengan pembuatan sediaan nanoemulsi merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. Jadi nanoemulsi merupakan salah satu formulasi yang berperan penting dalam memperbaiki kellarutan obat lipofilik.

      Hapus
  2. Tadi disebutkan bahwa koefisien partisi sangat berperan penting dalam menentukan proses absorbsi, distribusi dan eliminasi obat dalam tubuh, bagaimanakah peran koefisien partisi dalam ketiga proses tersebut, jelaskan dan berikan contohnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik indah, saya akan menjawab pertanyaan indah. Mengenai perang koefisien partisi dalam ketiga proses tersebut.

      1. Absorpsi Obat
      Koefisien partisi merupakan perbandingan kelarutan di dalam lemak dibanding air, yang mana dengan koefisien partisi dapat diketahui obat tersebut lipofilik atau tidak. Cl bersifat lipofil (+), sedangkan OH hidrofil ( -). Proses awal penentu obat dalam mencapai target adalah penetrasi atau absorpsi. Penetrasi obat dalam membran biologi tergantung pada kelarutan obat dalam lipid. Makin mudah larut dalam lipid, obat tersebut akan makin mudah menembus membran dan makin banyak diabsorpsi.

      2. Distribusi Obat
      Koefisien partisi berguna untuk mengestimasi distribusi obat dalam tubuh. Obat hidrofobik dengan koefisien partisi oktanol/air tinggi terutama didistribusikan ke daerah hidrofobik seperti selubung lipid dwilapis. Sebaliknya obat hidrofilik (koefisien partisi oktanol/air rendah) ditemukan terutama di daerah berair seperti serum darah.

      3. Eliminasi Obat
      Jika eliminasi obat dalam sistem multikompartemen biologis berdasarkan pada difusi pasif dan bila kapasitas kompartemen bergantung pada nilai koefisien partisi obat. Maka kadar obat dalam berbagai kompartemen akan meningkat sesuai dengan dosis yang digunakan.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini